

Inisiasi dan fasilitasi Tropical Peatland Roundtable dibawah International Peatland Society (IPS) dan International Advisory Committee for Peatland Restoration di Indonesia 5. Membagikan informasi tentang perkembangan terbaru metode 3 Tier untuk pemantauan emisi CO2 dengan para ahli yang terkait dengan IPCC dan SABSTA b.

Pengetahuan, nasional dan internasional a. Pengembangan modul pelatihan tentang pemantauan dan pemulihan lahan gambut 4. Berbagi informasi ilmiah dan teknis yang diperoleh dengan Universitas di Indonesia dan pemangku kepentingan lainnya b. Peningkatan kapasitas di dalam universitas a. Peninjauan dan penilaian ilmiah dan teknis untuk mendukung perencanaan tindakan percontohan 3. Pengumpulan informasi ilmiah dan teknis tentang pengelolaan dan restorasi lahan gambut secara umum 8ĩ No. Lokakarya untuk memperkenalkan model dan mengeksplorasi masa depan perspektif 2. Pengembangan model peramalan yang menggabungkan curah hujan dan data iklim d. Pengembangan kapasitas para researcher di Indonesia dan Jepang untuk mendorong kolaborasi dan mendukung perpanjangan masa depan dari model c. Penetapan model pemantauan muka air tanah realtime menggunakan data dari Pusat Penelitian Atmosfer Nasional (NCAR) dan Penelitian Cuaca dan Peramalan Model (WRF) b. Model berbasis satelit untuk memantau level tinggi muka air tanah a. Kerangka Ringkasan Isi - Membuat masukan untuk kemajuan pemantauan dan pemulihan bekerja di Indonesia di forum nasional dan internasional 4. Waktu May 2017 March Tujuan - Membentuk model berbasis satelit untuk memantau level air tanah - Mendukung kegiatan percontohan restorasi lahan gambut yang direncanakan - Memperkuat kapasitas sumber daya manusia universtias 7Ĩ No. Judul Pekerjaan konsinyasi terkait dengan bantuan darurat untuk restorasi lahan gambut di Indonesia 2.

Tabel 1-1 mencantumkan item item utama dalam proposal proyek. Dalam program restorasi lahan gambut, metode zonasi akan dikembangkan dan yang lebih penting, partisipasi masyarakat setempat akan didorong untuk memungkinkan metode yang akan direplikasi diprovinsi lain stelah dukungan eksternal berakhir. Tingkat air tanah dapat bertindak sebagai indikator proksi dari risiko kebakaran gambut dan emisi gas rumah kaca. Masih ada kebutuhan yang lebih mendesak untuk mengenali ancaman yang berkembang dari kebakaran lahan gambut dan dari emisi gas rumah kaca karena tingkat air yang berkurang diakibatkan dari meningkatnya pembangunan kanal. Perlu juga membangun institusi dan organisasi 6ħ sosial yang mendorong masyarakat setempat untuk memperhatikan dan mengambil bagian dalam restorasi lahan gambut. Sebagai prasyarat, tinggi permukaan air tanah harus dipantau untuk dapat menetapkan fungsi hidrologi lahan gambut. Masukan pengetahuan telah diusulkan, termasuk konferensi internasional dan pertemuan meja bundar dibawah proyek BRG-JICA Pekerjaan konsinyasi yang terkait dengan dukungan darurat untuk restorasi lahan gambut di Indonesia. Untuk memperluas kolaborasi dan untuk menindaklanjuti pekerjaan sebelumnya, pada, BRG dan JICA mengadakan serangkaian diskusi tentang pendekatan berbasis satelit untuk pemantauan permukaan air tanah, restorasi lahan gambut, dan pengembangan kapasistas untuk universitas. Tahap pertama dari sebuah penelitian dilakukan untuk mendukung uji coba pemantauan lahan gambut. Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, BRG mengajukan proposal tertulis untuk survei tambahan pada bulan Oktober 2016, BRG dan JICA menerima Risalah Pertemuan tentang Survei Informasi Dasar untuk Pemulihan Lahan Gambut. Sebagai tanggapan hal tersebut, Misi Survei JICA melakukan survei tambahan untuk menetapkan prioritas, dan mengumpulkan informasi tambahan tentang peran pihak berwenang yang terlibat dalam pemantauan lahan gambut dan pembagian biaya. Kepala BRG menyerukan agar survei tambahan dilakukan segera di empat kabupaten di tiga provinsi (selanjutnya disebut studi Kelayakan Awal atau Survey Mendesak ). Pada bulan September 2016, atas permintaan negara tuan rumah, JICA HQ mengirim Tim Survey Perencanaan Detil. Proyek ini telah melakukan pengumpulan dan analisis data, dengan fokus pada pengendalian kebakaran di provinsi provinsi prioritas. Sejak Mei 2016, JICA telah melakukan Survey Pengumpulan Data tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut. 1 Republik Indonesia JICA (Japan International Cooperation Agency)-BRG (Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia) Laporan Akhir 1Ħ Pada bulan Januari 2016, JICA mengirim ahli tentang kebakaran hutan dan lahan gambut ke Indonesia.
